Said Aqil mendatangi rumah duka sebagai wujud kepedulian dari NU dan penghormatan terakhirnya kepada almarhum. Ia menyebut KH Imam Yahya adalah sosok yang sangat rendah hati (tawadu’).
“Beliau tidak pernah mau duduk di bangku paling depan, dan selalu duduk di bangku belakang. Bahkan, beliau juga tidak pernah panggil nama saya, justru memanggil dengan sebutan Kang, padahal saya ini adiknya,” ucapnya.
Said mendoakan semoga arwah KH Imam Yahya tenang di sisi-Nya, semua dosanya diampuni, dan meninggal dengan “khusnul khotimah”. Ia berharap warga NU menggelar salat gaib untuk mendoakan arwah KH Imam Yahya.
Kondisi kesehatan Rektor IAIT Kediri itu memang buruk sejak setahun terakhir, sehingga sudah sering masuk dan keluar rumah sakit. Ia menderita komplikasi penyakit, di antaranya tumor paru, diabetes, dan paru-paru basah. KH Imam Yahya meninggalkan seorang istri bernama Nyai Zakiyah dan 6 orang anak. [antara]
ya allah berilah beliau disisiMu, ditempat yang paling mulia berikanlah tempat yang engkau ridlo'i>>>amien
BalasHapus